Sena terbaru Bluetooth intercom berkamera dari famili 10C adalah 10C Evo. Apa kelebihannya? Bagaimana cara memasangkannya di helm?
Bicara kelebihan, Sena ini upgrade dalam hal kualitas gambar hasil rekaman video dan kapasitas rekam video. Kualitas gambarnya 4K atau 2160p 30 frame per second (fps) atau yang juga disebut Ultra HD.
Sekalipun begitu, 10C Evo tetap bisa disetting dengan kualitas gambar 1440p: 30fps (Quad HD) 1080p: 60fps (Full HD) dan 1080p: 30fps (Full HD)
Karena tersedia buat rekaman sebesar 4K, otomatis filenya bisa besar, makanya 10C Evo juga bisa dipakaikan microSD sampai 128 GB. Yang jelas, pastikan microSD-nya punya speed 10 tipe SDHC atau SDXC
Nah, bagaimana cara pemasangannya? Caranya sama saja dengan pemasangan Sena 10C dan 10C Pro. Salah satu contohnya menggunakan helm Arai.
KENALI HELM, LEPAS BUSA, DAN PASANG CLAMP JEPIT
Pertama-tama, kenali dulu susunan dalam helm. Tiap helm punya keunikan, dan cara yang berbeda-beda dalam melepas-pasang busa.
Untuk Arai, kita tarik dulu busa leher dan busa pipi atau cheek pad-nya. Ambil clamp jepit yang di bagian tengahnya ada semacam putaran plastik besar untuk melonggarkan–sampai melepas papan tanda panah yang nantinya jadi slot untuk modul (yang dimaksud modul itu si unit interkom berkamera).
Bisa dilihat, dia punya baut untuk kunci L. Kedua bautnya-nya bisa dibuka dengan kunci L yang sudah tersedia di dalam kardus Sena. Pasang clamp jepit ini dulu supaya tahu posisi yang pas di helm lalu kencangkan lagi baut sementara.
Kencangkan sementara dulu, soalnya siapa tau nanti Sena 10C Evo masih perlu digeser-geser karena belum pas buat pasang kabel dan posisi arah modul berkamera.
KENALI KABEL SPEAKER & PENGUNCI KABEL KONEKTOR
Selanjutnya, kita ambil speaker-nya. Di speaker ini terdapat stiker penutup yang perlu dicabut karena sudah siap pasang. Jika enggak dicabut, nanti suara yang keluar agak tertahan.
Soal kabel-kabel, part speaker 10C Evo seperti juga 10C lainnya sudah jadi satu dengan kabel mic, dan dia punya pengunci ke modul.
Bahas sedikit dulu soal pengunci di kabel 10C Evo ini. Dengan fungsi buka tutup kayak kap mesin mobil, dia bertugas supaya kabel tidak lepas di jalan.
Masalahnya, ada saja pengguna Sena yang saat cabut kabel, lupa untuk membuka penguncinya ini. Jadinya pengguna main tarik paksa kabel karena dikira nyangkut. Kalau sudah begitu, justru kabel yang jadi korban.
Kabel speaker ada yang pendek dan panjang. Yang panjang buat di sisi kanan helm, sedangkan yang pendek buat di sisi kiri karena modul Sena dipasang di kiri.
Kenapa kanan panjang, kiri pendek? Soalnya pengaturan Sena memakai tangan kiri, sedangkan tangan kanan tetap di handel motor buat kontrol gas dan rem.
PENEMPATAN SPEAKER
Buat helm seperti Arai, Airoh, HJC, Shoei, Nolan, Shark, rata-rata semua sudah punya kantong speaker. Di Arai, posisi kantong speaker tersembunyi di balik kain busa pipi
Sementara di helm yang enggak punya kantong helm, speaker bisa dipasang dengan bantuan stiker beludru 3M yang sudah tersedia di kardus Sena.
Kalau di Arai, kita enggak perlu lagi stiker stiker beludru 3M karena sudah ada busa di dalamnya, dan bisa menjadi sandaran tempel speaker Sena yang dari pabrikannya sudah bersistem rekat velcro.
Kenapa sistemnya velcro? Supaya pengguna bisa bebas lepas pasang speaker untuk menemukan posisi yang pas di telinga.
Selipkan kabel-kabel di balik busa helm. Setelah itu, pasang lagi busa pipi alias cheek pad ini ke dalam. Penting untuk diperhatikan, pastikan posisi kabel mudah bergerak-gerak loose dan janga kejepit.
PILIH & PASANG MIC
Selanjutnya, kamu bisa pilih mic yang mau dipasang. Di kardus Sena yang beredar di DM rata-rata tersedia tiga jenis mic, yakni mic kabel atau wired untuk helm full face. Tapi di 10C hingga 10C Evo, Sena menyediakan dua tipe mic (boom dan wired).
Mic batang atau boom untuk helm half face, atau wired-boom atau batang berkabel untuk helm modular. Maka, kalau helm-nya full face, pilih saja mic tipe kabel atau wired, jadi enggak makan tempat.
Bisa dilihat, masing-masing ujung kabel mic dan kabel ke modul sudah ada tanda panah. Tinggal snap kalau tanda panahnya sama-sama ketemu.
Selanjutnya, pasang mic dengan perekat beludru 3M yang sudah ada di dus Sena. Perekatnya mirip kue lidah kucing.
Untuk penempatannya, akan lebih jika posisinya agak mojok ke dekat ujung busa pipi supaya kabel tidak menjuntai, demi menghindari tertarik jari. Kebayang kan? Lagi pegang mulut helm, tahu-tahu jari malah narik kabel mic.
COBA PASANG SEMUA, PASTIKAN KABEL TIDAK TERJEPIT
Selanjutnya, kita coba pasang dulu semuanya. Pastikan, kabel-kabel jangan sampai terjepit. Sebab, bisa saja suara speaker-nya jadi kecil atau suara kita tidak terdengar saat ber-interkom-an.
Makanya, kalau-kalau kamu baru beli helm tersebut dan belum kenal susunan busa-busanya–sebaiknya pelajari terlebih dahulu hal tersebut.
Soalnya, tiap helm punya susunan yang unik. Contohnya Arai, helm ini punya selipan panjang di busa laher dan model cheek pad yang bisa dilepas untuk emergency. Jika sudah kenal busa-busa helm, baru coba pasang Sena kamu.
Kabel konektor ke modul Sena harus dipastikan bisa bergerak juga. Berilah jarak dua-tiga buku jari. Kenapa? Supaya kabel tidak tertarik-tarik karena modul 10C Evo nantinya akan disetel naik-turun menukik atau menengadah supaya posisi lensa kamera pas sesuai kemauan kamu.
Di kabel ini juga sudah ada belt atau ikat supaya tiga kabel yang menyatu itu bisa tersusun rapi.
PASANG MODUL KE CLAMP
Pasang modul 10C Evo ke dudukan clamp jepit. Lihat gambar tanda panah-nya. Pastikan tanda panahnya ke atas.
Clamp jepit 10C sampai 10C Evo ini sudah punya semacam rel untuk memasukkan modul. Coba pertemukan dulu rel dengan modul 10C Evo.
Jika modul sudah di jalur rel, doronglah ke bawah sampai terasa ada klik. Pastikan saat mendorong, jari tidak menekan tombol kamera di atas modul. Sebab jika modul sedang menyala, nanti malah pindah fungsi setting.
PASANG KABEL KONEKTOR
Setelah itu, pasang kabel konektor. Dorong perlahan-lahan kepala kabel ke lubang di modul sampai terasa mentok. Baru kemudian tutup-lah area penguncinya.
Langkah akhir, coba nyalakan Sena. Seperti halnya Sena tipe jog dial, tekan tombol di tengah jog dial bersamaan dengan tombol belakang (phone button). Putar jog dial sebagai pengatur volume. Jika diputar ke kanan terus dan terdengar “tit”, itu tandanya volume sudah maksimal.
Lalu coba nyalakan radio FM untuk memastikan kondisi speaker apakan sudah pas dengan telinga kanan dan kiri. Caranya? tahan tombol belakang itu sampai bunyi “tut” dua kali lalu lepas tombol. Seperti itulah Guys, cara memasang 10C Evo di helm….
Sena 10C Evo
Rp 6.000.000
DUNIAMOTOR
Jakarta Garden City,
Ruko The Avenue No 8055,
Cakung, Jakarta Timur
TELEPON
0818 CALL DM (0818 2255 36)
0818 HALO DM (0818 4256 36)