JAKARTA, DUNIAMOTOR.com – Suzuki Burgman berbahan bakar hidrogen adalah kabar “cetar” terbaru, jika bicara masa depan Suzuki di tengah tren kendaraan bermotor dengan pemanfaatan energi terbarukan.
Berbasis Suzuki Burgman 400, Suzuki sebagai bagian dari HySE bersama Kawasaki, Honda, Yamaha, dan Toyota kembali melanjutkan bocoran soal rencana ini.
Soalnya, Oktober 2023 lalu, Suzuki sudah meluncurkan gambaran prototipe skuter Burgman berbahan bakar hidrogen–sebagai satu tanggapan di tengah tren motor listrik yang sejatinya masih belum luput dari pertanyaan (baterai mahal, baterai berbahaya, efek produksi baterai, dll).
Sekadar informasi, HySE merupakan organisasi pengembangan kendaraan hidrogen yang melibatkan Kawasaki Heavy Industries, Ltd., Kawasaki Motors, Ltd., Suzuki Motor Corporation, Toyota Motor Corporation, Honda Motor Co., Ltd., dan Yamaha Motor Co., Ltd.
Di Suzuki Burgman hidrogen, bentuk utuh mulai diperlihatkan dengan perubahan minimal dan fokus mewujudkan dari tata letak tangki hidrogen yang memang cukup memutar otak.
Lihat saja sketsanya. Suzuki menjejali Burgman dengan dua tangki, yakni di depan jok dan area buritan.
Perlu atur-atur sampai dua tangki !? Soalnya kepadatan hidrogen yang jauh lebih rendah daripada hidrokarbon cair seperti bensin dalam hal volume sehingga kita bisa mendapatkan lebih sedikit energi dalam jumlah ruang yang sama bahkan ketika dikompresi.
Namun, tekanan besar hidrogen yang disimpannya, sama artinya bahwa tangki harus memiliki bentuk yang sangat spesifik untuk dapat menahan tekanan itu.
Ini beda dengan tangki bensin yang bisa dibuat dari material baja, aluminium, atau bahkan plastik ringan dan dalam bentuk apa pun. Hidrogen perlu disimpan dalam tangki yang mampu menahan tekanan 10.000 psi yang dikompresi oleh gas di dalamnya.
Radiator di bagian depan sepeda motor pun, seperti digambarkan Cycleworld, perlu diisolasi dari tangki hidrogen depan–dengan deflektor di belakangnya berfungsi mengarahkan udara panas ke bawah (dibanding membiarkannya menaikkan suhu hidrogen, misalnya).
Satu lagi yang bisa dipastikan berubah adalah soal pengerjaan ulang mesin. PR-nya adalah bagaimana supaya mesin ini dapat bekerja dengan hidrogen, dengan injeksi bahan bakar langsung untuk menambahkan hidrogen ke ruang pembakaran setelah katup masuk tertutup.
Untungnya, konsumen tinggal tunggu “tangan-tangan canggih” brand-brand Jepang tadi karena–sekali lagi–ada Kawasaki, Honda, Yamaha, dan Toyota “putar otak” bareng supaya motor hidrogen itu benar-benar terwujud.
KLIK
Sena Kamera – Parani Ngobrol Bareng Sambil Rekam Video
DUNIAMOTORCOM
Jakarta Garden City
Rukan Avenue #8055
Cakung, Jakarta Timur
13910
Senin – Jumat | 9.00 -18.00
Tanggal Merah | 11.00 – 17.00
Sabtu & Minggu | Tutup
Tlp: 021 2246 6076