Dengan konsep sengaja asal-asalan dan luwes, BMW Motorrad Indonesia meluncurkan secara maya BMW R18 di Jakarta, Selasa (24/11/2020). Motor klasik crueser “selonjoran” yang jadi ikon baru brand Bavaria ini luncur dengan menghadirkan Ariel NOAH.
Ariel NOAH sendiri adalah penyanyi yang juga terkenal suka dengan motor BMW. Dalam beberapa kesempatan, ia kedapatan mengendarai BMW R Nine T.
“Heritage, comfortable… lebih padat daripada kata keren apa ya. Modern,” ujar Ariel yang setelah prank kecil-kecilan akhirnya masuk panggung acara peluncuran.
BMW R18 sendiri ibarat melanjutkan trah model crusier di jajaran BMW yang sempat diinisiasi oleh BMW R1200C–yang pernah dimunculkan di film James Bond, Tomorrow Never Dies.
Namun cruiser kali ini juga memadukan unsur-unsur yang juga sudah disebutkan Ariel, yakni cruiser klasik selonjoran penunjang kenyamanan dan modern. Hasilnya pun seperti BMW klasim R5 yang dimelarkan dan menggunakan mesin boxer terbesar di brand ini.
“Boxer paling besar (1.800 cc dan hanya dua silinder) yes. Yang menarik selain boxer engine-nya, striping (di tangki) yang sejak 1923 sudah diterapkan sebagai ciri heritage BMW,” tambah Joe Frans, CEO BMW Motorrad Indonesia (PT Maxindo Moto Indonesia).
Shaftnya terbuka, kelihatan waktu berputar, juga menjadi poin ciri unik dari BMW satu ini, mengingatkan kembali bahwa motor BMW terkenal sebagai sepeda motor yang populer tidak menggunakan rantai tetapi gardan.
“Pokoknya show off banget-lah ni motor,” timpal Ariel atau juga dikenal dengan sapaan BroRil di dunia motor.
BMW R18 sendiri sebenarnya sudah disketsakan sejak 2015 untuk memasuki segmen Harley-Davidson, Indian, hingga Triumph Rocket III, hingga cruiser-cruiser keluaran Jepang, mulai dari Honda hingga Kawasaki.
Selain menyasar segmen, R18 juga menjadi semacam pendekatan serupa untuk penyuka motor custom, layaknya R Nine T.
Bicara konstruksi, motor ini dilengkapi dengan rangka baja tubular loop ganda, lalu swingarm belakang kantilever, dengan bantalan dan peredam disembunyikan untuk memberi kesan rangka kaku tanpa suspensi belakang.
“Frame-nya agak meniru dari R5 tetapi fleksibel karena cradle masih bisa ada gerak-geraknya, multiflex,” kata Joe.
Sisi modernnya didukung cornering ABS, suplai bahan bakar yang sudah injeksi, electronic throttle control, dan suspensi teleskopik upside-down, berpadu dengan mesin berdaya 91 HP @ 4750 rpm dan torsi maksimum 158 Nm @ 3000 rpm.
“Keren kayak begini. Siapa yang enggak suka. Coba lihat! Kalau soal kenapa (saya) suka (motor BMW), karena memang jiwanya di sini,” kata Ariel yang lalu duduk di BMW R18 dan ceritanya kabur tanpa pelat nomor.