Belitung TT 2019 yang turut disponsori Sena Indonesia memasuki hari ke-2 sekaligus pungkas dan tercatat dalam sejarah.
Mereka yang merasakan ajang kali kedua setelah yang perdana digelar tahun 2014 lalu ini terlihat lebih komplet.
Stakeholder semakin gemuk dan peserta pun makin padat, melibatkan para rider enthusiast hingga pro dari Jakarta, Bogor, Bandung, Semarang, dan juga lokal Bangka Belitung.
Gaspool individual yang artinya sepuas dan seperhitungan mungkin di pulau manis yang terpisah layaknya Isle of Man TT ini melibatkan sekitar 40 rider yang terbagi dalam kelas Superbike 1.000 cc, Supersport 600 cc, Sport 250 cc dan kelas lokal.
“Kami sudah siap dengan sekitar 200 personel gabungan dari TNI, Polri, dan dukungan dari rumah sakit setempat mereka mendukung dengan 10 ambulans mobil dan 4 ambulans motor,” kata Rudy selaku juru bicara PrideRideMoto, penyelenggara Belitung TT 2019.
Macam-macam motor yang turun mulai dari Ducati classic 999, BMW S1000, hingga tunggangan andalan seperti CBR dan Ninja melesat satu per satu tiap 1-2 menit di masing-masing kelas.
“Trek di Belitung TT seru. Saya biasa di Sentul yang serba lurus. Di sini ada bumpy-nya, jadi kalau saya terbang itu bisa sampai 1 bahkan 1,5 meter,” kata Rendyago Esdibufi (Maju Hijrah Indonesia) yang memakai BMW S1000.
Pembalap nasional seperti Shandy Topan pun ikut turun dan sudah datang tiga hari sebelum event karena mesti matang mengenal trek yang mengejutkan saat kecepatan tinggi ini.
Uniknya bukan cuma karena trek sebab Belitung terkenal sebagai pulau yang masih natural dengan bukit jalan panjang aspal dan tentu pantai tenang berbatu besar.
Setelah diawali isi bensin yang disediakan panitia (SPBU di sini masih terbatas) plus morning chat, ajang ini diawali dengan “sapa masyarakat” sepanjang trek plus slow down di satu titik karena ada warga yang hajatan.
Putaran demi putaran berlangsung termasuk catatan kecepatan tinggi yang diraih Kris Bendaroo dari KNI Babel DM yang sesuai namanya didukung DuniaMotorcom dengan dua knalpot SC Project spesial DM tipe GP Evo bodi carbon.
Selamat buat para pencatat sejarah di putaran ini, baik yang mundur di final dan terkendala teknis, maupun yang full sejak awal.
Sebab panitia bilang kalau Belitung TT berikutnya juga akan diramaikan rider luar negeri yang berminat setelah melihat event ini, termasuk info soal rider Filipina, Thailand, dan kabarnya dari Eropa.
HASIL LENGKAP BELITUNG TT 2019
SUPERBIKE 1.000 cc – National
Liu Susanto (Asoy Geboy Bandung) Yamaha R1 12.37.079
Rendyago Esdibufi (Maju Hijrah Indonesia) BMW S1000 13.13.466
Ricky Suwanto (The Bike Brothers) BMW S1000 13.38.601
SUPERSPORT 600 cc – National
Tony Satria Anarki (NBC Belitung ft Asoy Geboy) Kawasaki Ninja 12.49.488
Ade Central (Central ACC PGC Jakarta) Yamaha R6 13.35.916
Junaidi (CCI Belitung) 14.41.625
RALLYSPORT 250 cc – National
Shandy Topan Irawan (Glamping Cornering Indonesia Bandung) Yamaha R25 12.50.395
Jovial Mariva (YROI Bandung) Yamaha R25 13.04.635
Andrea Marsiglieti (LAY SMS 77 YROI Bandung) Ninja 250 13.13.402
RALLYSPORT 250 cc – Local Rider Belitung
– Wiujono Kristianto (CR78 Hiraki MX) Yamaha R25 13.23.274
– Kristiarso (KNI Babel DM) Ninja 250 13.30.555
– Ryandra Saputra (NBC Team) Ninja 250 14.02.500
FFA LOCAL RIDER
– Hendra Kurniawan (SSFC Chapter Belitung) Satria FU 17.30.351
– Bigar Erbowo (CCI Belitung) Honda CBR 17.47.518
– Mujiono (SSFL Speed Loners) Satria FU 18.05.141