Kawasaki W175TR Gaya Scrambler, Lebih Enteng 5 Kg dari W175

 

Gatal mau punya atau bikin scrambler, PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI) menghadirkan W175TR alias scrambler versi pabrikan.

Tepatnya, dia bertipe street scrambler dengan gaya khas: tangki ramping, knalpot upswept, suspensi memanjang, dan ban dengan pola tapak multipurpose-style memberi sensasi off-road.

Model ini sebenarnya enggak benar-benar baru. Michael C Tanadhi selaku Head Sales & Promotion KMI mengingatkan bahwa dulu mereka pernah punya model serupa dari basis model klasik 250 cc.

“Ini merupakan produk yang dulu kami pernah punya, yakni Estrella 250 TR. Ini kami mengacu pada itu. TR itu semi-trail,” kata Michael C Tanadhi.

Motor yang diluncurkan di Kantor Marketing & Sales KMI di Jalan Abdul Muis, Jakarta Pusat, tanggal 28 November 2019, ini punya handlebar dengan posisi tegak sehingga tangan pengendara lebih tinggi 30 mm dari handlebar standar.

Dibanding W175, komponen mesin sama. Tapi, knalpot barunya punya performa yang fokus ke low-mid range dan disebut cocok untuk city riding, didukung sama fitur karburator sekrup udara baru yang sesuai dengan pengaturan baru.

“Punya performa yang fokus
ke low-mid range”

 

“Putaran bawah lebih enak karena knalpot banyak pengaruh. Sebab, knalpot megaphone (upswept megaphone) kan lebih ke sport. Putaran ini sampai dengan 4.500 rpm,” kata Michael C Tanadhi mengacu perbedaan dengan W175 yang menggunakan knalpot peashooter.

Forknya lebih panjang 35 mm dan shock-nya lebih panjang 27 mm. Sementara suspension stroke masih sama sehingga menambah sasis menjadi sekitar 30 mm.

“Stroke sama, inner tube yang dipanjangkan,” kata pemimpin proyek desain Kawasaki W175 series, Kozo Arai.

“W175TR lebih ringan sekitar 5 kg
dari model W175”

 

Motor yang ditargetkan akan terjual 9.000 unit setahun mengimbangi target 12.000 unit untuk gabungan W175 dan versi Cafe ini punya berat 121 kg. Artinya, W175TR lebih ringan sekitar 5 kg dari model W175.

“Lebih ringan karena tangki bensin dikecilkan jadi 7,5 liter (sementara W175 classic punya tangki 13 liter),” kata Kozo Arai.

W175TR akan hadir dalam tipe Standard dan Special Edition (SE) dengan grafis motif scrambler era 80-an.

Tipe standar tersedia dengan warna Bright White (putih), sementara tipe Special Edition (SE) tersedia dalam warna Ebony (hitam), Solar Yellow (kuning), Urban Olive Green (hijau).

Harga W175TR edisi standar Rp 29.900.000, sementara edisi SE Rp 32.300.000. Coba kamu kontak DM kalau gatal mau punya Scrambler ini.

Minat?

Kontak
DUNIAMOTOR
Jakarta Garden City,
Ruko The Avenue No 8055,
Cakung, Jakarta Timur

TELEPON
(021) 22466076
0818 CALL DM (0818 2255 36)
0818 HALO DM (0818 4256 36)
Line: @duniamotorcom
Email: info@duniamotor.com
http://www.duniamotor.com/

Resmi Punya Dealer, Ada Bocoran soal Skuter Lambretta Versi Indonesia

Lambretta yang beberapa bulan lalu muncul resmi di Indonesia akhirnya punya dealer pertama.

PT Skuter Motor Indonesia (anak usaha PT Brum Brum) selaku distributor resmi Lambretta di Indonesia meresmikan dealer pertama di Indonesia, di Jl. Ampera Raya no. 4A, Jakarta Selatan.

Dealer dengan tiga pit servis seluas 280 meter persegi ini menjadi langkah pertama. Soalnya niatnya mereka akan bikin lagi 10 dealer sampai tahun 2020.

“Dalam dua tahun, kami berencana punya 10 flagship di Indonesia. Jadi Indonesia sangat penting buat kami. Lambretta di Indonesia juga punya sejarah lama. Betapa indahnya kalau momen itu dilanjutkan lagi,” kata Walter Scheffrahn, Owner, Lambretta Worldwide, yang hadir waktu peluncuran.

Peminat skuter yang secara pasar setara Vespa–dan dari dulu pun begitu–ini pun sudah di angka ratusan.

Setidaknya, itu bisa jadi gambaran berdasarkan perkiraan jumlah inden skuter produksi Vietnam ini, yang memang masih belum semuanya sampai ke Indonesia.

Soal jumlah tepatnya, pihak Lambretta Indonesia masih tutup mulut, sekalupun sudah memberikan gambaran.

“Kalau lima puluh unit, lebih. Sampai ratusan (unit) kok,” kata Adrianus Donny, Marketing Manager PT Skuter Motor Indonesia.

Dihadiri pembeli pertama perempuan, yakni Monica Pangkey, seremoni ini juga diisi dengan bocoran informasi.

“Saya sebenarnya tidak bisa membicarakan ini karena ini merupakan rahasia perusahaan”

 

Pertama, Walter Scheffrahn selaku owner Lambretta bilang kalau dia ingin Indonesia bisa menjadi semacam basis produksi untuk Asia.

Kedua—nah, ini yang seru–Walter sudah bercita-cita alias berniat untuk membuat Lambretta versi Indonesia.

“Saya sebenarnya tidak bisa membicarakan ini karena ini merupakan rahasia perusahaan. Saya mesti bicara dengan orang-orang di level pimpinan di perusahaan kami, bahwa saya sangat ingin Indonesia menjadi hub, dan memproduksi semacam seri baru versi pasar Indonesia,” kata dia.

Lanjutan bocoran soal Lambretta versi Indonesia itu adalah produksi yang didukung low cost supplier, tetapi tetap dengan arahan desain langsung dari Italia.

“Ini tidak dalam waktu lama lagi. Setidaknya dalam 10 tahun,” ujarnya seraya bilang kalau desain Lambretta terkini cukup dapat banyak arahan dari Kepala Museum Lambretta Vittorio Tessera.

Ngomong-ngomong, kira-kira asyik gak ya Lambretta terus dipasangi SC Project, kayak Vespa. Kan sama-sama darah Italia. Haha….

Cara Setel Keras-Empuk Shock Tabung Nitrogen YSS untuk Honda ADV

 

Udah tahu, YSS punya shock tabung untuk Honda ADV? DuniaMotor.com pun pasang pakai shock YSS Red Series G-Sport.

Dilihat aja udah keren. Warnanya merah metalik. Pakai tabung nitrogen. Materialnya kokoh dan bisa disetel keras-empuk sesuai kebutuhan. Entah mau ala sport, atau mau nyaman buat harian.

Nah, pertanyaannya, bagaimana yah cara menyetel keras-empuk suspensinya? Di sini kita bahas satu-satu ya. Cara penyetelannya enggak bisa sendirian yah, Guys. Jadi ajak dulu 3-4 orang buat bantu setel suspensi.

1. Angkat sampai melayang

Pertama-tama, kita angkat roda belakang sampai ban melayang. Kalau ban melayang, nah di situ suspensi meregang. Tujuannya untuk tahu titik nol dari suspensi.

Hitung pakai meteran, antara titik sasis yang diam di atas, dan bagian yang biasanya bergerak, misalnya sumbu roda.

Jadi, betul-betul diangkat ya, jangan angkat pakai standar dua. Kalau diangkat pakai standar dua, standar itu sendiri bertumpu pada lengan ayun. Jadinya malah kasih tekanan ke shock. Ban mesti menggantung, shock mesti meregang sampai titik pol. Ukur, lalu catat.

2. Rider naik, ukur panjang per terkompresi

Turunkan roda ke tanah seperti pada posisi motor normal lalu rider naik ke motor. Posisi rider-nya mesti tegak seperti saat riding di jalan,  dan kedua kaki jangan menapak ke tanah.

Motor juga mesti tegak. Nah, supaya tegak dan imbang, motor ADV mesti dibantu dipegangin di kanan dan kiri.

Setelah itu, ukur lagi titik yang sama tadi. Ukurannya akan lebih pendek karena suspensi terkompresi. Jangan lupa untuk catat!

3. Bandingkan kedua ukuran

Bandingkan kedua ukuran suspensi tadi. Kalau mau empuk, selisih jarak antar titik mesti panjang. Selisih 3,5-4 cm udah cukup.

Kalau mau rigid buat speed, atur supaya selisihnya 2,5 cm. Jadi makin pendek selisih perbandingan, makin rigid soalnya jarak main suspensi makin sedikit.

4. Putar baut rebound di ujung shock

Di bagian ujung shock bawah ada baut untuk obeng minus. Ini untuk mengatur buka-tutup aliran oli yang berpengaruh pada rebound.

Putar titik rebound di bagian bawah shock dengan obeng. Setel ke titik nol dulu dengan cara putar ke kanan sampai mentok.

Total kliknya sendiri ada 30. Untuk tahu yang pas, putar 15 klik ke kiri untuk penggunaan harian. Kurangi jumlah klik itu jika bobot rider ringan. Begitulah, Guys…

Shock Tabung YSS Red Series G-Sport, “Obat Ganteng” buat Skutik Honda ADV

Honda ADV enggak abis-abisnya dapet “obat ganteng”. DuniaMotor.com sendiri aja sebelumnya sudah punya knalpot SC Project original Italia berbahan carbon untuk Honda ADV.

Knalpot itu udah full system, dan dibuat secara khusus. Ukurannya pas, jadi tinggal pasang. Artinya, plug and play.

Kalau mau boks buat touring, ini juga udah ready dan spesial. Ada SHAD buatan Spanyol. Ukuran boks beda-beda. Tersedia untuk belakang, kanan dan kiri, plus aksesori misalnya sandaran punggung.

Spesial? SHAD soalnya menurunkan teknologinya di sini. Misalnya, bracket-nya pakai bushing, jadinya boks-boks bisa kepegang kuat.

Satu lagi, bracket atas, samping kanan-kiri-nya juga bisa berdiri sendiri-sendiri. Soalnya, kebanyakan boks motor tidak bisa pasang di kanan-kiri tanpa bracket belakang. Tapi SHAD bisa.

Satu lagi “obat ganteng” berkualitas terbaru buat Honda ADV adalah YSS RED SERIES. Unit yang dipasang untuk Honda ADV ini adalah YSS Red Series G-Sport.

Dilihat sekilas aja tadi, pasti pada tahu kalau YSS Red Series G-Sport pakai tabung nitrogen sistem bladder.

Buat yang belum paham, tabung nitrogen sistem bladder itu di bagian dalamnya ada kantong nitrogen untuk menstabilkan dorongan oli suspensi, apalagi misalnya saat belok di jalan bergelombang. Jadinya enak pas gas.

Di per-nya juga udah ada pre-load. Jadi kalau ADV dipasangi YSS Red Series G-Sport ini, bisa diatur tingkat kekerasan pernya. Selain itu, ada juga rebound adjuster atau pengatur untuk pantulan baliknya.

Materialnya jempol lah. Soalnya yang ini enggak tanggung-tanggung. Enak banget pas dilihat. Stunning. Gampang banget bikin mata-kepala nengok soalnya dia didominasi warna merah metallic. Kalau kamu lagi nyari yang begini-begini, coba tanya ke kami.

 

Kontak:
DUNIAMOTOR
Jakarta Garden City
Rukan The Avenue No.8055,
Kec. Cakung, Jakarta 13910

TELEPON:
(021) 22466076
0818 CALL DM (0818 2255 36)
0818 HALO DM (0818 4256 36)

Line: @duniamotorcom
Email : info@duniamotor.com
http://www.duniamotor.com/

Pantang Kena Kibul… Beli Moge Kilometer Mundur

Siapa yang enggak senang. Pengin beli moge second, ada yang jual dengan kilometer rendah. Tapi cerita manis di awal ini bukan sekali dua kali berujung pada penipuan. Aduh!

Misalnya, kilometer tersebut rupanya sudah dibuat mundur, makanya terlihat muda. Kejadian baru-baru ini pun bisa menjadi contoh.

Jadi, seorang customer asal Lampung membeli Kawasaki Z900 dengan info kilometer 3.302. Dengan harga sekian, motor pun pindah tangan. Penjual saat itu menjanjikan buyback jika kilometer tidak asli. Nyatanya memang tidak asli.

Dalam sebuah pengecekan, Kawasaki Z900 itu ternyata terdata sudah menempuh jarak sekitar 16.000 km. Perbedaan kilometernya memang bikin melongo.

Intinya adalah, bagaimana ya supaya kita tidak tertipu kasus-kasus semacam ini? Soalnya, bukan cuma masalah angkanya yang berubah.

Yang paling jadi PR adalah, kita tidak tahu kalau seharusnya saat itu sudah ada part yang mesti diservis atau bahkan diganti. Bisa-bisa bukan cuma rugi uang, tapi hilang nyawa.

“Penipuan ini sendiri bertentangan dengan UU Perlindungan Konsumen”

 

Penipuan ini sendiri bertentangan dengan UU Perlindungan Konsumen tahun 1999. Di Pasal 8 ayat 1 saja, sekian poin langsung bertentangan.

“Pelaku usaha dilarang memproduksi dan/atau memperdagangkan barang dan/atau jasa yang (1) tidak memenuhi atau tidak sesuai dengan standar yang dipersyaratkan dan ketentuan peraturan perundang-undangan,”

“(2) tidak sesuai dengan berat bersih, isi bersih atau netto, dan jumlah dalam hitungan sebagaimana yang dinyatakan dalam label atau etiket barang tersebut,” demikian tertulis dalam UU tersebut.

Poin berikutnya. “(3) tidak sesuai dengan ukuran, takaran, timbangan dan jumlah dalam hitungan menurut ukuran yang sebenarnya;” Kalau odometer adalah alat hitungnya, maka angkanya sudah tidak sesuai dengan kondisi kendaraan.

Demikian juga poin (4) yang berbunyi “tidak sesuai dengan kondisi, jaminan, keistimewaan atau kemanjuran sebagaimana dinyatakan dalam label, etiket atau keterangan barang dan/atau jasa tersebut;”

 

TIPS

Nah, bagaimana caranya supaya tidak kena tipu bikin hu-hi-ha-hi-hu? Silakan coba beberapa saran di bawah ini:

1. Minta kertas service record asli dari bengkel resmi

Kilometer rendah bisa saja tinggal tulis. Tapi kalau service record asli dari bengkel resmi, enggak. Datanya no tipu-tipu. Kapan motor ini servis, pasti terdata.

Sekalipun motor itu servis beberapa tahun yang lalu dan sisanya di bengkel non resmi, tetap saja angka yang tercatat saat servis terakhir di bengkel resmi bisa dilihat.

Contohnya kembali ke kasus Z900 yang viral tadi. Disebut baru 3.000-an km pada pembelian 2019, sementara sekian waktu sebelumnya saja terdata di service record sudah 15.000 km.

2. Coba tanya penjual sebelumnya

Coba tanya kepada si penjual ini dari mana dia membeli motor. Penjual yang jujur akan memberikan informasi jelas. Siap yang jualkah, alamatnya kah, dll.

Kalau dijawab enggak tahu, apalagi kalau tidak boleh lihat surat-surat terkait pindah tangan, yah mau bagaimana, sebaiknya hindari saja.

Kalau misalnya tersebut nama penjual atau gerai sebelumnya, maka coba telusuri dan korek informasi sedikit tentang kilometer moge incaran tersebut.

Kadang kala malah cukup lihat informasinya di halaman online si penjual lama. Biasanya informasi kilometer pasti akan ditunjukkan.

3. Tanya kanan-kiri soal si penjual

Penjual atau pedagang showroom kendaraan second umumnya menjaga reputasi. Sebab, itu juga yang menjadi penilaian customer.

Coba tanya kanan-kiri, teman, atau siapa pun yang pernah beli kendaraan ke penjual yang dimaksud. Reputasinya bagus apa enggak?

4. Lihat kondisi motor

Ini memang mesti teliti, Bro. Coba lihat bagian-bagian motor. Sekalipun dirapihkan atau kadang diistilahkan “di-sol”, tetap saja ada bagian-bagian yang kusam dan tidak bisa bohong soal usia.

Misalnya, coba lihat baret-baret di bodi, rangkanya, kaca spidometer, handel, jok, lampu, dan lainnya. Utamakan bagian-bagian yang umumnya jarang diganti atau part-part tetap.

Bagaimanapun, dunia motor gede mestinya menjaga aspek brotherhood. Isinya biasanya dia lagi, dia lagi. Makanya, penanganan pun mestinya juga ala brotherhood. Selesaikanlah baik-baik, toh reputasi lebih menjual.

Ahoy, SC Project Luncurkan Knalpot-Knalpot Baru

 

EICMA (Esposizione Internazionale Ciclo Motociclo e Accessori) alias Milan Motorcycle Shows 2019 digelar awal bulan ini. Produsen knalpot Italia SC Project yang jadi andalan juara Marc Marquez dan Jorge Lorenzo (Honda) juga kasih suguhan knalpot-knalpot baru.

Yes. Baru. Ini adalah model-model yang belum ada sebelumnya, tipe baru di jenisnya, dan menyesuaikan dengan kehadiran motor-motor baru di dunia.

Mereka meraciknya dari material-material terbaik, titanium CuNb (Copper dan Niobium), carbon fiber, dan anticorodal (kombinasi magnesium dan silisium) tipe 6082, dan inconel alloy.

Inconel sendiri adalah superalloy berbasis-nikel-kromium austenitik. Bahan tahan oksidasi yang sangat cocok di lingkungan ekstrem tekanan dan panas.

Nah, gak heran kan kalo SC Project jadi andalan duo Honda MotoGP, selain Moto2, World SuperSport Championship, sampai Isle of Man TT.

Di pameran EICMA 2019, SC Project yang bermarkas di Cassinetta di Lugagnano, Milan, Italia ini menyuguhkan total 5 tipe baru. Ada anggota keluarga baru SC1 yakni SC1-M, lalu MTR, Rally Raid, Metal Black, dan X-Plorer II yang merupakan lanjutan dari X-Plorer.

1. SC1-M, suara lebih “humble”


Model SC1-R yang terkenal di Superbike World Championship ini secara desain punya bentuk gemuk dengan lekukan ala jajaran genjang asimetris. Versi SC1-R punya arus buang yang los. Sementara, SC1-M hadir dengan area buang yang katakanlah lebih “humble” dengan dukungan DB killer.

Materialnya serba titanium, baik di bodi (high-grade), titanium kelas ringan untuk finishing-nya, dan begitu juga mounting. Sementara end-cap-nya adalah karbon. Tapi ada juga yang versi bodi carbon.

Model ini dibuat double-muffler untuk Ducati Hypermotard 950, Triumph Speet Triple 1050. Aprilia Dorsoduro 900, dan juga singular side muffler untuk model terbaru BMW S1000RR dan Kawasaki Ninja 400.

2. MTR, untuk motor touring-adventure

SC Projet membuat knalpot jenis baru bernama MTR. Kode ini merujuk pada “Multiple Road”. End cap-nya seluruhnya terbuat dari aluminium anticorodal dan digarap menggunakan mesin CNC.

Untuk merancang MTR, pihak SC bilang kalau mereka melakukan banyak tes untuk meringankan bobot bagian end-cap yang finishingnya juga unik seperti berulir ke bawah. Warna bagian end-cap ini sendiri dinamai “Black Pearl”.

MTR tersedia dengan homologasi Euro 4 untuk Ducati Multistrada 1260 dan 1200, serta untuk Ducati Scrambler 1100.

3. Rally Raid, full titanium gaya Reli Dakar

SC Project membuat jenis yang persis ditujukan buat motor full adventure gaya Reli Dakar. Misalnya, Honda CRF1000 Africa Twin dan KTM 790 Adventure.

Rally Raid yang akan beredar sudah berhomologasi Euro 4, dilengkapi DB killer, dan satu lagi, ini sepenuhnya bermaterial titanium, sampai ke soket down-pipe dan clamp-nya.

4. Metal Black, super-anyar dan “deep”

Sesuai namanya, Metal Black sepenuhnya hitam dengan material dasar stainless steel dengan end-cap aluminium (tipe 6082) dan digarap halus menggunakan mesin CNC. Lalu bagian luarnya diselimuti cat ceramic yang tahan temperatur tinggi.

Dua pilihan warna tersedia. Jadi bukan hanya yang sepenuhnya hitam, tapi juga two-colored. Nah, knalpot unik dan baru ini dibuat oleh SC Project untuk Suzuki Katana.

5. X-Plorer II, generasi baru untuk motor cross-over


Xplorer generasi kedua ini secara model diarahkan ke motor cross-over. Disebut begitu karena dia cocok, baik untuk motor model modern sport-tourer maupun maxi-enduro.

Bahannya titanium ringan dengan finishing titanium natural dan end-cap carbon desain eksklusif, serta DB killer yang didesain khusus pula. Saat ini, dia diarahkan untuk motor BMW R1250R atau RS.

SC Project juga bilang bahwa pencocokan untuk jenis motor lain akan diinfokan lebih lanjut di tahun depan. So, siap-siap!

Selamat Marquez… Terima Kasih Lorenzo…

 

Yeeeaaaaah, Marc Marquez menutup MotoGP Valencia 2019 dengan gelar juara dunia ke-3. Sebenarnya pun Marquez sudah menggenggam gelar ini sejak MotoGP Thailand.

Namun, momen di Valencia pun tidak ingin disia-siakan. Gaspol!

Sekalipun demikian, Marquez sempat berada di belakang Fabio Quartararo (Petronas Yamaha SRT) selama 7 lap.

Di tikungan 11, Marquez dengan kukuh menekan mental Quartararo hingga Rookie of the Year tersebut terpinggir ke grid.

Selanjutnya, Marquez menjaga jarak detik hingga Honda RC213V-nya yang menggunakan knalpot SC Project finsih diikuti wheelie.

Ia mengukuhkan 25 poin dengan catatan waktu 41 menit 21,469 detik atau selisih 1 menit 0,26 detik dari Quartararo dan 2 menit 4,09 detik dari Miller (Ducati Pramac Racing).

Satu yang ditunggu-tunggu adalah momen selebrasi. Soalnya, bukan cuma jadi perayaan kemenangan bagi Marquez. MotoGP Valencia 2019 juga jadi momen penutup karier balap Jorge Lorenzo yang baru-baru ini menyatakan pensiun.

Satu momen yang tercatat adalah Jorge Lorenzo terlihat mengambil bendera bertuliskan “Lorenzo Land” dan memasangkannya di depan penonton.

Ah, thank you Lorenzo. Selamat Marquez.

Helm HJC yang Terkenal di MotoGP Pakai SNI

 

Helm HJC terkenal sebagai satu part penting di MotoGP. Cal Crutchlow sama Andrea Iannone adalah dua dari sekian rider yang percaya sama pelindung kepala satu itu.

Brand ini sekarang masuk Indonesia, masuk di area apparel DuniaMotor.com, dan secara resmi diluncurkan Juragan Helm. Bukan cuma itu, sekarang di bagian belakangnya ada embose tulisan SNI.

Yes. SNI. Hebat juga sebenarnya ceritanya. Soalnya perjuangan supaya HJC masuk Indonesia dengan label SNI ini udah dari tahun 2017.

Setelah ini dan itu, tahun 2018 bulan Mei, Juragan Helm masuk tahap audit SNI untuk HJC di pabrik Korea. Buat yang belum tahu, HJC Korea sudah ada dan nabung pengalaman sejak 1971.

Beres audit SNI di Korea, helm dites di Bandung tepatnya September 2018. Tes-nya sendiri diadakan di B4T Bandung. Setelah proses demi proses, baru bulan September 2019, HJC versi SNI rampung dan mendarat di Jakarta.

Apa sih hebatnya HJC? Apa bedanya yang SNI?

Sebenarnya kalau Cal Crutchlow sama Andrea Iannone aja udah pakai, berarti standarnya memenuhi regulasi buat ikut balapan roda dua paling bergengsi di dunia ini.

Basic-nya, helm ini udah memenuhi regulasi ECE dan DOT. Batoknya sebisa mungkin dibikin enteng sekaligus memeuhi aturan benturan berdasarkan dua standar tadi.

Kalau kamu gendong aja, rasanya pasti tahu kalau ini adalah helm berkualitas. HJC tipe RPHA sendiri batoknya dibuat dari campuran antara carbon dan carbon-glass hybrid fabric. Totalnya 5 lapis jadi satu kayak burger, dan dinamai dan omposit spesial Premium Integrated Matrix standar aerospace.

Lalu dia punya visor dengan RapidFire, sistem copot-pasang mudah & aman karena berbingkai. Di bagian ujung visornya terdapat pengunci visor agar tidak mudah terbuka

Standar keselamatan sirkuit dengan ikat dagu DD ring, sementara interior sejuk didukung jalur Multicool, pakai bahan dalam anti-bakteri. Ventilasi depan, sisi depan, dahi, atas, buangan belakang, bawah belakang. Di sini, visor darksmoke dan anti-fog sudah termasuk.

 

RPHA ini terdiri dari RPHA 11 (buat balap), RPHA 70 (double visor), sama RPHA 90 (modular). Semuanya udah pakai SNI.

Apa bedanya? Pertama, bahan batoknya lebih tebal untuk mengakomodasi standar SNI yang secara norma mengakomodasi standar dari Inggris, Jepang, dan Eropa. Untuk RPHA11 Pro ini sudah SNI, ECE, DOT.

Kedua, busa pipinya yang non-SNI ketat banget. Yang SNI ikuti kepala Asia yang cenderung bulat. So, helm ini cocok banget sama rider Indonesia.

SPESIFIKASI
– Batok komposit spesial Premium Integrated Matrix standar aerospace
– Visor dengan RapidFire, sistem copot-pasang mudah & aman karena berbingkai
– Pengunci visor agar tidak mudah terbuka
– Deflektor hidung
– Bisa untuk yang berkacamata
– Aerodinamis untuk kecepatan maksimal
– Pandangan luas
– Ikat dagu DD ring
– Interior sejuk Multicool
– Bahan dalam anti-bakteri
– Visor darksmoke dan anti-fog sudah termasuk
– Ventilasi depan, sisi depan, dahi, atas, buangan belakang, bawah belakang

HARGA
HJC RPHA 11 (Helm Balap)
Rp 4.700.000 (Solid)
Rp 5.400.000 (Graphic)
Rp 6.100.000 (Iannone Edition)
Rp 6.700.000 (Crutchlow Edition)

HJC RPHA 70 (Double Visor)
Rp 4.800.000 (Solid)
Rp 5.500.000 (Graphic)
Rp 5.850.000 (Graphic/Balius)

HJC RPHA 90 (Modular)
Rp 5.600.000 (Solid)
Rp 6.150.000 (Graphic)

KONTAK
DUNIAMOTOR
Jakarta Garden City
Rukan The Avenue No.8055,
Kec. Cakung, Jakarta 13910

TELEPON:
(021) 22466076
0818 CALL DM (0818 2255 36)
0818 HALO DM (0818 4256 36)

Kawasaki Vulcan Pakai Box SHAD, Bikin Ganteng Dadakan

Kawasaki Vulcan masuk pasar Indonesia buat rider dalam negeri yang mau sepeda motor cruiser tapi tidak terlalu besar-besar amat.

Posisi duduk, desain, handling pun akhirnya coba memenuhi keinginan itu. Apalagi motor ini bisa menyesuaikan diri dengan tinggi rider. Kemampuan ini berwujud ERGO-FIT dan punya tiga pengaturan posisi.

Ada “Extended Reach” untuk mereka yang punya tinggi 6 kaki 1 inci atau lebih. Terus ada “Mid Reach” untuk tinggi badan 5 kaki 7 inci, dan satu lagi “Reduced Reach” untuk yang punya tinggi 5 kaki 6 inci atau di bawahnya.

Perubahan posisi duduk ini dilakukan dengan pilihan maju-mundur jok, tinggi-rendah jok, maju-mundur pijakan untuk kaki hingga 1 inci, dan tinggi-rendah setang sepeda motor.

Buat yang merasa ada kekosongan di area belakang supaya bikin motor ini makin kekar, solusinya bisa pasang box SHAD. Nah, hasilnya ganteng total n dadakan.

DuniaMotor.com yang jadi rumah juga buat SHAD siap dengan box ini. Silakan lihat sendiri hasilnya.

Dia dipakaikan box kanan-kiri dan didudukkan pada braket, makanya solid. Bracket buat Kawasaki Vulcan? Yes. Ini plug and play, dan tampil pakai SHAD SH36. Keren, kan.

HARGA
SHAD SH36

Box
Rp 3.500.000

Bracket
Rp 1.400.000

Mau lihat SHAD lainnya? Cek Instagram DuniaMotor.com atau cari hashtag #dmshadcase

Kontak
DUNIAMOTORCOM
Jakarta Garden City
Rukan Avenue #8055
Cakung, Jakarta Timur
13910

Senin – Jumat : 09.00 – 17.00

Tlp: 021 2246 6076
0818 CALL DM (2255 36)
0818 HALO DM (4256 36)
Line ID: @duniamotorcom

Nikmati cicilan 0% x12bulan disini :
BLIBLI: Dunia Motor
TOKOPEDIA: duniamotorcom-DM
BUKALAPAK: DuniaMotorcom

Obat Ganteng Motor, Tabung Minyak Rem CNC Italia….

Produk ori untuk motor-motor sport sekarang bisa dilihat dari keluaran brand Italia, CNC Racing. Material yang dipakai sesuai sama ekspektasi buat tampil keren. Soalnya anti setengah-setengah.

Tabung minyak rem CNC Racing ini unik. Bukan bundar, tetapi agak segitiga. Proses tampilannya di-anodize supaya tahan karat dan tidak gampang baret.

Universal juga. Cocok untuk semua motor yang sudah pakai fluid tank. Sepaket sudah termasuk 2 macam bracket jadi tinggal pakai mana yang cocok.

Selain untuk tabung minyak rem, bisa juga untuk tabung minyak kopling. Ukurannya pun ada dua: 25 ml dan 12 ml.

 

Minat? Cek di sini, Bro:

DUNIAMOTORCOM
Jakarta Garden City
Rukan Avenue #8055
Cakung, Jakarta Timur 13910
Senin – Jumat : 09.00 – 17.00

Telepon: 021 2246 6076

0818 CALL DM (2255 36)
0818 HALO DM (4256 36)

0818 YAMAHA (926242
0877 KAWASAKI (5292 7254)

Line ID: @duniamotorcom

Nikmati cicilan 0 % x 12 bulan di sini :
BLIBLI: Dunia Motor
TOKOPEDIA: duniamotorcom-DM
BUKALAPAK: DuniaMotorcom